TUGAS MSDM
Nama : SYAHYANI ULFA PUTRI
NIM : 10011181320022
PROSEDUR JOB ANALYSIS
1. Pengantar
Untuk bisa menerapkan motto "The Right Man on the Right Place
at the Right Time" ada beberapa hal yang harus diketahui. Dari sudut
perusahaan, maka unsur pertama yang harus diketahui adalah unsur
"PLACE-" nya, sebab perusahaan sebagai organisasi adalah wadah tempat
manusia (MAN) bekerja. Tempat bekerja ini seringkali seeara lebih spesifik
disebut sebagai JABATAN.
Seringkali timbul kesalahpahaman tentang pengertian jabatan ini.
Jabatan kadang-kadang diartikan sebagai posisi atau pekerjaan, tanpa penjelasan
lebih jauh. Untuk memperoleh keseragaman mengenai pengertian istilah JABATAN
ini, Departemen Tenaga Kerja memberikan penjelasan singkat mengenai arti dari
beberapa istilah yang berkaitan dengan jabatan, sebagai berikut:
Ø UNSUR adalah komponen yang paling kecil dari pekerjaan. Misalnya
memutar, menggosok, menarik, mengangkat, menekan dan sebagainya.
Ø TUGAS adalah sekumpulan dart beberapa UNSUR pekerjaan. Tugas
merupakan kegiatan fisik atau mental yang membentuk langkah-langkah wajar yang
diperlukan dalam pelaksanaan kerja.
Ø KEDUDUKAN (POSISI) adalah sekumpulan TUGAS yang diberikan kepada
seorang pegawai atau pekerja, yakni seluruh kewajiban dan tanggung jawab yang
dibebankan kepada seorang pegawai atau pekerja. Jumlah kedudukan di dalam suatu
perusahaan atau instansi adalah sama dengan jumlah pegawai atau pekerjanya.
Ø PEKERJAAN adalah sekumpulan KEDUDUKAN (POSISI) yang memiliki
persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan,
satu pekeIjaan dapat diduduki oleh satu orang, atau beberapa orang yang
tersebar di berbagai tempat.
Ø JABATAN (JOB) adalah sekumpulan PEKERJAAN (JOB) yang berisi
tugas-tugas yang sama atau berhubungan satu dengan yang lain, dan yang
pelaksanaannya meminta kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang
juga sama meskipun tersebar di berbagai tempat.
2. Pengertian
Job Analysis
Analisa jabatan (Job
Analysis) adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari dan
menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan
masing-masing JABATAN secara sistematis dan teratur, yaitu :
Ø Apa yang dilakukan pekerja pada jabatan tersebut
Ø Apa wewenang dan tanggung jawabnya
Ø Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan
Ø Bagaimana cara melakukannya
Ø Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaannya . Besarnya upah dan lamanya jam bekerja
Ø Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan
Ø Keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan tersebut
Ø Dan lain-lain
3. Prosedur
Analisis Jabatan
Ø Job Oriented Procedure
Job Oriented
Procedure atau prosedur yang berorientasi
pada jabatan adalah
analisis yang dilakukan
menekankan pada hasil spesifik atau hasil akhir dalam jabatan tertentu
(misalnya: surat telah diarsipkan, dokumen telah ditik, dan sebagainya). Prosedur
yang lazim dilakukan adalah dengan meminta pgawai untuk melengkapi suatu task
inventory, berupa suatu daftar yang rinci dan lengkap tentang tugas-tugas yang
mungkin dilakukan dalam suatu jabatan.
Ø Trait Oriented
Procedure
Trait Oriented
Procedure atau prosedur yang berorientasi
pada sifat adalah analisis yang menekankan pada kemampuan atau karakteristik yang mempengaruhi kinerja yang
memuaskan atau kinerja efektif. Terdapat dua jenis pendekatan terhadap
trait-oriented job analysis adalah:
a.
Job Element Technique (yang digunakan untuk
menganalisis satu jabatan tertentu pada suatu waktu tertentu)
b.
Threshold Traits Analysis (sebuah sistem untuk
menganalisis berbagai jabatan yang bervariasi)
Ø Worker Oriented
Procedure
Worker Oriented
Procedure atau prosedur yang berorientasi pada pekerja
adalah prosedur
yang menekankan pada apa yang dilakuakan (perilaku) oleh pegawai, agar
diperoleh hasil tertentu (misalnya: mengelola system arsip, mengoperasikan
komputer).
ü Tiga
pendekatan terhadap worker-oriented procedures adalah:
a. “Critical
Incidents Technique” (CIT)
Dalam teknik ini,
pegawai atau penyelia diminta untuk memberikan contoh peristiwa/kejadian yang
bersifat kritis terhadap keberhasilan atau kegagalan suatu unjuk-kerja. Orang
yang diwawancarai diminta untuk menguraikan kejadian yang berhubungan dengan:
1)
Keadaan sebelum kejadian berlangsung
2)
Apa yang sesungguhnya dilakukan dan mengapa hal
itu efektif atau tidak efektif
3)
Konsekuensi dari perilaku
4)
Apakah konsekuensi ini berada di bawah kontrol
karyawan
b. “Position
Analysis Questionnaire” (PAQ)
PAQ adalah sebuah
angket analisis jabatan terstruktur yang menggunakan pendekatan checklist untuk
mengidentifikasikan unsur-unsur jabatan. Angket ini berisi 194 item (187
berhubungan dengan aktivitas kerja atau aspek-aspek situasi kerja; 7 item
berkaitan dengan kompensasi). PAQ terdiri atas enam divisi yang berisi banyak
unsure pekerjaan, divisi tersebut mencakup:
1) Input
informasi: Di mana dan bagaimana tenaga kerjamendapatkan informasi untuk
melakukan pekerjaan?
2) Proses
mental: Tingkat pendaliahan apakah yang dibutuhkan pekerjaan itu?
3) Output
Pekerjaan: Aktivitas fisik apakah yang dilakukan?
4) Hubungan
dengan yang lain: Hubungan apakah yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
itu?
5) Konteks
pekerjaan: Kondisi bekerja dan konteks social apaka yang terlibat?
Lainnya: Hal lain
apakah yang terkait dengan pekerjaan itu?
PAQ memfokuskan
pada unsur-unsur “berorientasi pada tenaga kerja” yang menguraikan perilaku
yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan itu, bukannya pada unsur-unsur
“berorientasi pekerjaan” yang menguraikan aspek teknis dari pekerjaa itu.
c. “Functional
Job Analysis” (FJA)
Pendekatan ini
mempunyai 2 tujuan, yaitu:
1) Untuk
menentukan pola klasifikasi jabatan lebih dahulu.
2) Untuk
mengorganisasikan informasi dari beberapa sumber (wawancara, observasi, kajian
atas background information, pertimbangan analisis) yang berkaitan denagn
klasifikasi tertentu.
FJA dikembangkan
oleh United States Employment Service untuk memberikan pengaturan
jabatan/pekerjaan yang bermakna, yang kemudian dimuat dalam publikasi yang
komprehensif, yakni Dictionary of Occupational Titles (dalam Siegel &
Lane,1987).
Analisis
Pekerjaan Funfsional (FJA), metode ini adalah pendekatan komprehensif untuk
analsis pekerjaan. FJA mempertimbangkan:
1)
Sasaran organisasi
2)
Apa yang dapat dilakukan para karyawwan untuk
mencapai sasaran itu dalam pekerjaan mereka
3)
Tingkat dan orientasi perihal apa yang dilakuakn
para tenaga kerja
4)
Baku kinerja
5)
Isi pelatihan
Di dalam FJA,
kegiatan-kegiatan yang perlu dilakuakn untuk menjalankan pekerjaan yang sedang
dianalisis, dikelompokkan ke dalam tiga bidang yang akan melibatakan pekerja:
data, orang dan benda.Kegiatan yang berorientasi pada data bersifat tidak nyata
(intangible). Aktivitas ini mencakup manipulasi informasi seperti angka-angka,
kata-kata, lambing, dan gagasan. Kegiatan yang berorientasi pada orang melibatkan
interaksi dengan orang lain(misalnya: menjual, menyelia). Kegiatan yang
berorientasi pada benda mencakup objek-objek yang tak bernyawa seperti:
perkakas, peralatan, dan mesin-mesin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar