Rabu, 27 April 2016

TELAAH JURNAL



Telaah Jurnal dengan Judul
Travel history and malaria infection risk in a low-transmission setting in Ethiopia: a case control study

A.    Deskripsi Bukti
1.      Apakah paparan (eksposure) dari penelitian ini?
Eksposure pada penelitian ini adalah riwayat perjalanan.

2.      Apakah outcome dari penelitian ini?
Outcome adalah : Malaria
Outcome diukur dengan dengan uji laboratorium goresan darah tebal positif atau tes multi-spesies yang cepat diagnostik (RDT) (CareStartW, Akses Bio, NJ, USA), mengkonfirmasi infeksi Plasmodium, terlepas dari spesies parasit.

3.      Apakah desain penelitian yang digunakan?
Desain penelitian yang digunakan adalah “ Case Control
Dalam penelitian ini yang menjadi kelompok kasus adalah mereka yang berada di fasilitas kesehatan Bulbula dengan uji laboratorium goresan darah tebal positif atau tes multi-spesies yang cepat diagnostik (RDT) (CareStartW, Akses Bio, NJ, USA), mengkonfirmasi infeksi Plasmodium, terlepas dari spesies parasit. Sedangkan yang menjadi control adalah orang menyajikan di fasilitas yang sama yang hapusan darah tebal atau RDT tes hasilnya negatif untuk infeksi.
Kriteria inklusi untuk penelitian ini adalah :
ü  Kehadiran di Pusat Kesehatan Bulbula Out Patient Department (OPD)
ü  Usia 18 tahun atau lebih
ü  Tinggal di Adami Tullu Jido Kombolcha wereda
ü  Demam atau riwayat demam pada sebelumnya 72 jam
ü  dan menerima darah tebal Giemsa bernoda smear atau RDT untuk diagnosis malaria di Puskesmas pada hari perekrutan.
Jumlah kasus dalam penelitian ini adalah 141 kasus (film tebal positif atau RDT untuk spesies parasit malaria) dan 419 kontrol (negatif tebal film untuk semua spesies malaria).

4.      Apakah populasi studi pada penelitian ini?
Populasi studi pada penelitian ini adalah semua pasien yang berada Bulbula Health Centre Out Patient Department (OPD) yang berusia 18 tahun atau lebih dan Tinggal di Adami Tullu Jido Kombolcha wereda, demam atau riwayat demam pada72 jam sebelumnya, dan menerima darah tebal Giemsa bernoda smear atau RDT untuk diagnosis malaria di Puskesmas pada hari perekrutan.

5.      Apakah temuan utama dari penelitian ini?
Tabel 1. Odds Ratio yang disesuaikan dari model regresi logistik
Karakteristik
P.f.+
AOR
( 95% CI )
p-value
P.v.+
AOR
( 95% CI )
p-value
All cases
AOR
( 95% CI )
p-value
Travel
1.763
0.030
1.17
0.618
1.64
0.024
Sex






Female
-
-
-
-
-
-
Male
1.62
0.065
2.01
0.0025
2.00
0.001

ü  Perjalanan jauh dari kampung halaman pada 30 hari terakhir adalah faktor risiko yang signifikan secara statistik untuk infeksi Plasmodium falciparum (AOR 1,76; p = 0,03)
ü  Perjalanan jauh dari kampung halaman pada 30 hari terakhir adalah faktor risiko yang tidak signifikan secara statistik untuk Plasmodium vivax sendiri (AOR 1,17; p = 0,62)
ü  Perjalanan jauh dari kampung halaman pada 30 hari terakhir adalah faktor risiko yang signifikan secara statistik untuk semua infeksi malaria (AOR 1,64; p = 0,024)
ü  Jenis kelamin pria sangat terkait dengan infeksi beberapa malaria (AOR 2,00; p = 0,001).

B.     Validitas Internal – Pertimbangan Mengenai Penjelasan Non Kausal
6.      Apakah hasil dipengaruhi oleh bias observasi?
Bias observasi dalam penelitian ini dapat terjadi dalam pengumpulan informasi dalam populasi study (kelompok kasus dan kontrol) tentang riwayat perjalanan .Pada penelitian ini, pemeriksaan slide darah dan RDT’S hanya di lakukan satu hal ini  bisa menjadi potensi bias misklasifikasi non differensial karena kurang akurat pembacaan mikroskop pada fasilitas teknis. Namun, fasilitas teknis tersebut memiliki jaminan kualitas dan program pengendalian (QA/QC) yang dapat memperkecil terjadinya bias misklasifikasi.

7.      Apakah hasil dipengaruhi counfounding?
Pada penelitian ini, peneliti menyebutkan bahwa variabel yang potensial sebagai confounding yaitu termasuk jenis kelamin, usia, status sosial-ekonomi, karakteristik rumah tangga dan penggunaan langkah pencegahan (ITNs) ; semua variabel dimasukkan ke model final regresi logistic. Yang hasilnya menghasilkan Adjusted Odds Ratio atau angka rasio yang telah dikontrol oleh faktor perancu.

8.      Apakah hasil dipengaruhi variasi chance?
Hasil pada penelitian ini menggunakan nilai CI=95% pada nilai odds ratio riwayat perjalanan yang diperoleh yaitu OR=1,64 CI ( 1,07-2,52 ). Dalam penelitian ini, adanya chance cukup kecil, hal ini terlihat bahwa hasil dari rentang CI=95% terhadap nilai OR cukup sempit yang menunjukkan bahwa presisi cukup tinggi. Pada penelitian ini nilai p-value = 0,024 yang mana p-value ≤ α (0,024 ≤ 0,05) berarti tolak H0.
Kesimpulan Validitas Internal Non Kausal
Bias observasi dalam penelitian ini dapat terjadi dalam pengumpulan informasi dalam populasi study (kelompok kasus dan kontrol) tentang riwayat perjalanan. Pada penelitian ini, pemeriksaan slide darah dan RDT’S hanya di lakukan satu hal ini  bisa menjadi potensi bias misklasifikasi non differensial. Ada kemungkinan hasil dipengaruhi oleh confounding dan variasi chance cukup kecil. Validitas Internal Non Kausal dari penelitian ini cukup baik.
 








C.    Validitas Internal – Pertimbangan Gambaran Positif Hubungan Kausal
9.      Apakah terdapat hubungan waktu yang tepat ?
Dalam penelitian ini hubungan waktu yang tepat cukup jelas karena responden yang ditanyai tentang riwayat perjalanan setidaknya satu malam hanya dalam kisaran 30 hari terakhir dan disediakan kalender ethiopia untuk digunakan sebagai referensi dalam mengingat tanggal. Serta terdapat perkembangan teknologi berupa GPS yang dapat mengkoreksi riwayat perjalanan dari responden.

10.  Apakah hubungan yang terjadi kuat ?
Dalam penelitian ini hubungan yang kuat dapat dinilai dengan Odds Ratio (OR). Dalam penelitian ini OR=1,64 CI ( 1,07-2,52 ) pada riwayat perjalanan responden. Artinya riwayat perjalanan bukan merupakan faktor risiko yang kuat terhadap terjadinya kejadian infeksi malaria.

11.  Apakah ada hubungan dosis-respon ?
Dalam penelitian ini, hubungan dosis respon tidak ada. Hal ini dapat dilihat dari variabel riwayat perjalanan dikaitkan dengan infeksi malaria, tapi hubungannya hanya dari sebatas signifikansi, terlepas infeksi spesies parasit. Variabel usia melakukan perjalanan 21-25 dengan OR=0,85 CI( 0,48-1,51 ), 26-32 dengan OR=0,51 CI( 0,29-0,90 ), dan 32+ dengan OR=0,49 CI( 0,27-0,89 ). Dari hasil studi ini tidak bisa disimpulkan adanya dosis respon yaitu semakin tua seorang yang melakukan perjalanan, maka risiko untuk terinfeksi malaria semakin besar.

12.  Apakah hasil akhir penelitian konsisten ( within study ) ?
Hasil penelitian dalam studi ini dapat dikatakan belum konsisten, dimana variabel riwayat perjalanan dari kampung halaman dalam 30 hari terakhir adalah faktor risiko yang signifikan secara statistik untuk infeksi Plasmodium falcifarum (OR=1,76, p-value= 0,03) tetapi tidak untuk infeksi Plasmodium vivax (OR=1,17 , p-value=0,62).

13.  Apakah ada spesifisitas dalam penelitian ini ?
Tidak ada informasi yang jelas tentang spesifisitas dalam studi ini.


Kesimpulan validitas internal dalam hubungan kausal : Di dalam studi ini terlihat bahwa validitas internal dalam hubungan kausal cukup baik, dilihat melalui adanya hubungan waktu yang tepat, kekuatan hubungan yang tidak kuat, tidak konsisten dan tidak ada informasi tentang spesifisitas.
 





D.    Validitas Eksternal – Generalisasi Hasil Ke Populasi
Populasi Sumber
( tidak dijelaskan dalam jurnal )
Populasi Studi
Semua pasien yang berada Bulbula Health Centre Out Patient Department (OPD) yang berusia 18 tahun atau lebih dan Tinggal di Adami Tullu Jido Kombolcha wereda, demam atau riwayat demam pada72 jam sebelumnya, dan menerima darah tebal Giemsa bernoda smear atau RDT untuk diagnosis malaria di Puskesmas pada hari perekrutan.
)
Kasus
141 orang
Kontrol
419 orang
Populasi Eligible
( tidak dijelaskan dalam jurnal )
 

































14.  Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi eligible ?
Dalam studi ini, populasi studinya adalah Semua pasien yang berada Bulbula Health Centre Out Patient Department (OPD) yang berusia 18 tahun atau lebih dan Tinggal di Adami Tullu Jido Kombolcha wereda, demam atau riwayat demam pada72 jam sebelumnya, dan menerima darah tebal Giemsa bernoda smear atau RDT untuk diagnosis malaria di Puskesmas pada hari perekrutan. Populasi eligiblenya diambil dari populasi studi tersebut. Dalam penelitian ini, populasi eligible adalah semua pasien yang berada di Bulbula Health Centre Out Patient Department (OPD) yang didiagnosis malaria , maka hasil studi dapat diaplikasikan setidaknya ke populasi eligible.

15.  Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi sumber ?
Dalam penelitian ini, populasi sumber maka hasil studi tidak dapat diaplikasikan ke populasi sumber.

16.   Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi relevan lainnya ?
Dalam penelitian ini, menurut saya belum dapat diaplikasikan ke populasi relevan lainnya karena selain sampel yang diambil sedikit dan hanya diambil dari satu pusat pelayanan kesehatan saja bukan beberapa pusat pelayanan sehingga belum dapat digeneralisasikan dan diaplikasikan ke populasi relevan lainnya.

E.     Perbandingan Hasil Studi Dengan Bukti-Bukti Lain
17.  Apakah hasil konsisten dengan bukti dari penelitian lain?
Temuan dari penelitian ini adalah riwayat perjalanan dari kampung halaman pada 30 hari terakhir adalah faktor risiko yang signifikan secara statistik untuk semua infeksi malaria. Dalam studi lain di Colombia, Travel History as Risk Factors in the Analysis of Urban Malaria in Colombia oleh Lyda Osorio dkk, International Center for Medical Research and Training, Cali, Colombia; Departement of Infection and Tropical Diseases, London School of Hygiene and Tropical Medicine, London, United Kindom menyatakan bahwa riwayat perjalanan sebagai faktor risiko dari malaria di kota Quibdo. Hasil studi ini konsisten dengan studi terdahulu yang dilakukan oleh Lyda Osorio dkk (2004). Selain itu Somboon P, Aramrattana A, Lines J, Webber R: Entomological and epidemiological investigations of malaria transmission in relation to population movements in forest areas of north-west Thailand. Southeast Asian J Trop Med Public Health 1998, 29:3–9. Juga menyatakan bahwa riwayat perjalanan merupakan faktor risiko untuk infeksi malaria Plasmodium falcifarum.

18.  Apakah bukti penelitian menunjukkan spesifisitas ?
Tidak ada informasi tentang spesifisitas dalam penelitian ini.

19.  Apakah hasil penelitian plausible dalam hal mekanisme biologik ?
Riwayat perjalanan merupakan daftar perjalanan yang telah dilalui oleh responden sebelumnya dalam 30 hari terakhir. Dalam penelitian ini tidak dijelaskan secara biologis bagaimana riwayat perjalanan seseorang dapat menjadi faktor risiko terjadinya infeksi malaria. Dalam studi ini, tidak dijelaskan tentang plausible dalam mekanisme biologis.

20.  Jika efek utama ditunjukkan apakah hal itu koheren dengan distribusi ekposure dan outcome ?
Riwayat perjalanan dan terjadinya infeksi malaria menunjukkan bukti yang cukup koheren pada sejumlah studi dan beberapa data yang ada.


KESIMPULAN
Dalam studi ini validitas internal non kausalitas cukup baik, variasi chance cukup kecil kemungkinannya walaupun masih terdapat kemungkinan adanya confounding.  Validitas internal kausalitasnya cukup baik, karena adanya hubungan waktu yang tepat, namun tidak ada kekuatan hubungan, tidak konsisten dan tidak ada informasi tentang spesifisitas. Hasil penelitian konsisten dengan penelitian sebelumnya, cukup koheren namun tidak ada informasi tentang dose-respon, mekanisme biologi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar